Sabtu, 01 November 2008

Network Marketer Seperti Manager

Di bisnis MLM, yang namanya memprospek adalah aktifitas mencari orang yang mungkin tertarik dengan peluang bisnis yang Anda tawarkan. Memprospek juga suatu proses menjadi seorang leader, yang dengannya Anda mulai merekrut orang lain agar ikut bergabung bersama.

Memprospek

Memprospek bisa dilakukan lewat berbagai cara. Misalnya saja melalui iklan di media seperti koran, tabloid, msjalah, email, dan sebagainya. Sedangkan inti dari memprospek adalah memperkenalkan peluang bisnis kepada masyarakat seluas-luasnya.

Memprospek secara umum diartikan sebagai awal dari satu atau dua proses merekrut, merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses karena menjadi tolak ukur seberapa banyak orang yang tertarik dengan tawaran bisnis Anda, dan memberi kesempatan menyortir siapa yang serius dan yang tidak.

Memprospek dapat dilakukan lewat dua atau tiga langkah pendekatan. Sebagai contoh, mengirimkan sejumlah email yang berisikan peluang bisnis MLM kepada beberapa orang yang memenuhi syarat dan merespon. Di email tersebut Anda mencantumkan biaya pendaftaran. Sebuah alasan ketika seseorang harus mengeluarkan uang untuk bisa bergabung dengan Anda adalah ia menyesuaikannya dengan nilai yang sudah Anda kirim. Ya, respon mungkin hanya segelintir, namun dengan begitu Anda telah memiliki beberapa orang yang memenuhi syarat dan tertarik dengan program peluang bisnis.

Langkah kedua setelah itu adalah mengirim sebuah paket informasi kepada responder, atau biasa disebut star-up. Setelah itu, mereka akan membayar sejumlah uang sebagai persetujuan biaya pendaftaran dengan senang hati dan merasa terlepas dari resiko.

Merekrut

Merekrut adalah tindakan menjual atau berbagi informasi mengenai peluang bisnis dengan orang lain, serta memberi keuntungan bisnis kepada responder. Merekrut bisa dilakukan secara langsung atau melalui telepon, namun yang paling efektif adalah secara langsung. Bagi sebagian besar orang, ketika mencari sebuah peluang bisnis, mereka ingin mempunyai hubungan pribadi dengan sponsor mereka. Maka cara tercepatnya adalah dengan bertemu langsung, atau jika terdapat hubungan jarak jauh bisa dikerjakan melalui telepon.

Merekrut umumnya dilakukan dengan membeberkan keuntungan-keuntungan bisnis MLM, kedua adalah menawarkan produk atau jasa. Membeberkan keuntungan-keuntungan bisnis berarti menyakinkan prospek tentang bisnis MLM Anda. Itu juga menyiratkan bahwa Anda menaruh perhatian kepada mereka mengenai kesejahteraan hidup, bukan kepada diri Anda sendiri. Di sesi merekrut ini Anda sebisa mungkin mencari tahu segala kebutuhan prospek, mimpi-mimpi yang ingin digapai, keinginan, harapan, serta cita-cita mereka.

Bagian tersulit dari merekrut adalah menjadi pendengar yang baik. Karena sangat mudah membiacakan bisnis dan diri sendiri, sedangkan mendengarkan orang lain amat susah dilakukan. Seperti diumpamakan orang bijak, bahwa Tuhan memberi kita dua telinga dan sebuah mulut untuk suatu alasan. Kita tidak akan mengetahui kebutuhan para prospek sebelum mendengarnya dari mereka. Cara mengetahui kebutuhan prospek bisa dengan menanyakan, “Apa yang Anda cari di bisnis ini?” “Apa harapan Anda dalam menggeluti bisnis ini?”

Jika Anda sudi meluangkan waktu untuk mendengarkan, dua contoh pertanyaan tersebut akan membuka wawasan mengenai kebutuhan-kebutuhan prospek. Umumnya, mereka kemudian akan membuka diri dengan menjawab dua pertanyaan tersebut. Setelah mengetahui beberapa kebutuhan prospek, kini tiba saatnya menyesuaikan keuntungan-keuntungan bisnis MLM berdasarkan kebutuhan, mimpi-mimpi, keinginan, harapan, dan cita-cita mereka. Dari semua itu Anda telah mempunyai visi, selanjutnya adalah bagaimana mentransfer visi tersebut kepada prospek-prospek.

Aspek yang berikutnya adalah menawarkan produk. Percaya atau tidak, hal ini sangat sukar dikerjakan jika di dalam hati masih terbersit rasa takut dan ragu-ragu. Takut? Ya, takut akan penolakkan. Langkah yang terbukti efektif untuk menimalkan penolakkan adalah dengan tidak menanyakan, “Apakah Anda akan bergabung?” atau “Apakah Anda mendaftar sekarang?” kecuali jika Anda telah mendengarkan kebutuhan, harapan, atau cita-cita yang telah mereka sebutkan.

Teknik melontarkan pertanyaan yang baik misalnya, “Apakah Anda melihat bisnis ini sebagai solusi agar dapat senantiasa berada di rumah bersama anak-anak? Atau, apakah Anda melihat bisnis ini sebagai jalan keluar yang tepat menuju kehidupan yang lebih layak?”

Jika jawabannya ya, pertanyaan yang mesti diajukan selanjutnya adalah, “Bagaimana Anda ingin memulainya?” jika jawabannya ya, di tahap merekrut ini Anda sudah melakukan hal yang tepat. Namun amat disayangkan, seringkali respon prospek adalah “Mungkin, aku tidak tahu,” atau jawaban menyakitkan lainnya. Disinilah bagaimana menjawab pertanyaan dengan baik sangat membantu. Di tahap ini Anda harus bertanya kepada upline jika tidak mengerti, perlu diingat, jika prospek menjawab “Tidak”, itu mungkin berarti tidak tepat timing. Anda perlu berkata kembali, “Jika Anda berubah pikiran, aku segera menjelaskannya kembali.”

Sponsoring

Sponsoring merupakan proses, bukan hasil akhir yang mutlak. Bagian pertama dari proses sponsoring adalah ketika seseorang ikut bergabung sebagai anggota. Itu hanyalah permulaan, karena masih banyak yang harus diselesaikan.

Sponsoring melibatkan pendidikan, latihan, motivasi, semangat, dan sebagainya yang dapat mengembangkan bisnis secara efektif. Sponsoring yang efektif akan menuntun prospek, menyediakan perangkat penjualan agar proses menciptakan jaringan bisa berjalan lebih mulus, dan mampu mengumpulkan informasi atau menjawab semua keluhan dan pertanyaan prospek.

Di bisnis jaringan ini, seorang upline akan mampu mewujudkan keinginannya, jika ia mampu membantu downline mendapatkan keinginannya. Menempatkan diri untuk menolong orang lain akan menciptakan banyak keuntungan-keuntungan lain. Banyak pengalaman mengungkapkan, ketika seseorang bersikap hanya untuk menghasilkan sejumlah uang bagi dirinya sendiri, ia pun tidak mengerjakannya dengan baik. Sebaliknya, jika diiringi niat untuk menolong orang lain agar sejahtera, maka semangat untuk mengerjakannya semakin berapi-api.

Sponsoring yang baik akan selalu berkonunikasi dengan prospek, entah secara langsung, melalui telepon, dan lain-lain demi memotivasi dan menyulut semangat jaringan. Saat melakukan sponsoring, Anda bukan lagi seorang buruh, melainkan telah berubah menjadi manajer, yang berarti mempunyai kewajiban mengatur sekumpulan orang dan bertanggung-jawab penuh. Dari mereka pula Anda memperoleh bonus-bonus atau komisi-komisi, baik itu dari segi finansial, atau secara kepemimpinan dan perkembangan pribadi.

Sebagian besar pebisnis MLM yang sukses menyarankan mencari sponsor. Di MLM Anda bukan sedang mencari seorang rekruter, melainkan seorang sponsor yang memperhatikan kesejahteraan seluruh jaringannya.

Sumber : LEADER, Edisi 6/20 Agustus-20 September 2007

Tidak ada komentar: