Rabu, 29 Oktober 2008

Kiat Melatih Downline

Sukses di MLM, selain menjual produk, juga mengharuskan pelakunya membentuk jaringan. Jim M. Allen, seorang pakar di bidang marketing dan penulis The Big Idea Coach, menyodorkan sepuluh tips latihan bagi mereka yang ingin meningkatkan kemampuan menjual dan menciptakan jaringan. Berikut sepuluh tips latihan:

1. Ringkas dan To The Point

Jadikan latihan yang tidak memakan waktu terlalu lama. Sebisa mungkin, hanya menceritakan secara keseluruhan inti latihan, kemudian to the point mengenai tujuan latihan.

2. Format Terbaik

Apakah 1 jam merupakan waktu yang cukup untuk sebuah latihan? Jika waktu selama itu pas menurut anda, pastikan tak satu pun informasi yang tertinggal. Terpenting, tujuan diadakannya latihan benar-benar bisa dipaami oleh para peserta.

3. Perbedaan Daya Nalar

Beberapa orang dapat mudah mempercayai sesuatu hanya dengan membaca buku. Yang lain, harus dengan melihat contoh visual. Nah, tugas Anda adalah mengetahui teknik latihan seperti apa yang cocok terhadap masing-masing prospek.

4 Interaktif

Tentunya Anda merasakan betapa membosankannya saat guru menerangkan pelajaran di sekolah dulu. Perumpamaan yang klasik, “Aku bicara, Anda mendengar” hanya akan memberi rasa jenuh kepada para prospek. Untuk itu, sebuah latihan interaktif dapat menghindarkan diri dari kejenuhan. Buat semacam permainan, sehingga prospek dapat belajar melalui sistim learn by doing.

5. Selingan Humor

Humor, sangat membantu menghilanngkan suasana stres saat latihan berlangsung. Seperti telah diketahui, pelajaran akan mudah dicerna oleh mereka yang dalam keadaan rileks dan hati gembira.

6. Dukungan Lingkungan

Sulit dibayangkan, jika suatu latihan diadakan di lingkungan yang hiruk-pikuk. Pilih tempat latihan yang menciptakan suasana kondusif.

7. Pelatih Berprngalaman

Bagaimana pun, latihan tetap membutuhkan seorang pelatih. Dalam hal ini, demi “meghidupkan” suasana latihan. Anda dapat meminta bantuan upline untuk tampil sebagai “MC” atau pembimbing acara.

8. Hadirkan “Kebebasan”

Jelaskan kepada prospek bahwa tujuan latihan adalah menyediakan informasi yang diperlukan dalam menjalani bisnis. Berikan kebebasan kepada para prospek bertanya, berkomentar, bahkan mengkritik.

9. Jujur

Materi latihan yang sebelumnya Anda berikan, mungkin akan menjadi bahan pertanyaan di benak peserta saat tiba latihan. Tugas Anda adalah memberi keterangan sedetil-detilnya tanpa satu pun informasi yang disembunyikan atau dilebih-lebihkan. Ini penting dilakukan demi menjaga nama baik perusahaan dari bisnis yang sedang Anda geluti.

10. Mengetahui Respon Peserta

Lontarkan pertanyaan kepada peserta apa yang disukai dan yang tidak disukai ketika latihan usai. Dari sini, Anda dapat menilai apakah latihan yang telah diselenggarakan dapat dengan mudah di praktekkan oleh para peserta di kemudian hari.

Demikian sepuluh tips dari Jim M. Allen. Dia adalah seorang pelatih, pembicara, dan penulis profesional. Ia juga dikenal sebagai editor MyNewAttitude.com.

Sumber: LEADER Edisi 6/20 Agustus-20 September 2007

Minggu, 26 Oktober 2008

MENGATASI PENYAKIT DALIH

Sembilan puluh sembilan persen kegagalan datang dari orang yang punya kebiasaan suka membuat alasan, begitu kata George Washington Carver. Daripada mencari jalan keluar, mereka memilih untuk membuat 1001 dalih mengenai kegagalan mereka. Alhasil, kesempatan belajar pun terlewatkan begitu saja.

Dalam buku The Magic of Thinking Big, David J. Schwartz menjelaskan mengenai penyakit pikiran yang mematikan alias penyakit dalih (excuisitis). Orang-orang gagal senantiasa berdalih mengenai kegagalan mereka. Penyakit dalih tersebut biasanya muncul 4 bentuk, yaitu: dalih kesehatan, dalih inteligensi, dalih usia dan dalih nasib.

Dalih kesehatan biasanya ditandai dengan ucapan, “Kondisi fisik saya tidak sempurna”, “Saya tidak enak badan”, “Jantung saya lemah”, dan sejenisnya. Orang sukses tidak pernah menganggap cacatnya itu sebagai hambatan. Saya punya sahabat dekat yang menderita polio namun dikenal sebagai dokter spesialis ginjal sukses dan murah hati. Sejumlah besar tokoh-tokoh dunia bahkan punya cacat fisik. Presiden Amerika ke-32 Franklin Delano Roosevelt menderita polio, Shakespeare lumpuh, Beethoven tuli, Napoleon Nonaparte memiliki postur tubuh yang sangat pendek.

Dalih inteligensi diitandai dengan ucapan, “Saya kan tidak pintar”, “Saya kan bukan rangking teratas”, “Dia lebih pandai”, dan sejenisnya. Inilah dalih yang paling umum ditemukan. Tanpa bermaksud mengecilkan arti sekolah, saya ingin mengatakan kepa Anda bahwa tidak perlu jadi profesor agar Anda bisa sukses. Selanjutnya, dalih usia yang ditandai dengan ucapan, “Saya terlalu tua”, “Saya masih terlalu muda”, “Biarkan yang lebih tua yang duluan”, dan sejenisnya. Padahal tidak ada batasan usia dalam meraih sukses. Kolonel Sanders memulai usahanya di usia 65 tahun. Berikutnya adalah dalih nasib, misalnya dengan mengatakan , “Aduh, nasib saya memang selalu jelek”, “Itu sudah nasibku”, “Itu memang takdir” Memang amat mudah untuk selalu menyalahkan nasib. Padahal nasib kita ditentukan oleh kita sendiri. Tuhan telah memberikan hidup dengan sejumlah pilihan.

Baru-baru ini, hati saya tertegun ketika menyaksikan siaran televisi tentang seorang anak kecil yang ahli memainkan drum dalam kebaktian rutin setiap minggunya pada sebuah gereja di Thailand. Titi, nama bocah yang baru berusia 3 tahun itu memang layak dijuluki “drummer cilik”. Bertubuh mungil dengan 2 jari yang tidak sempurna, Titi yang masih suka nge-dot ini menunjukkan kebolehannya menabuh drum. Tak berlebihan jika banyak yang menyarankan agar ia dimasukkan dalam Guiness Book of Record.

Prestasi yang diraih Titi sungguh menggugah kesadaran saya. Lihatlah betapa banyaknya orang yang memilih berdiam diri daripada melakukan apa yang bisa mereka perbuat. Padahal apapun yang layak diraih layak diupayakan dengan seluruh kemampuan yang kita miliki. Sayangnya, potensi diri ini kerap hanya terkubur karena kebiasan kita membuat dalih jika apa yang kita kerjakan tidak berjalan sesuai harapan kita atau hasilnya tidak segera kelihatan. Gaya hidup modern yang serba instant secara tidak langsung membuat kita sering mengharapkan hasil yang instant pula. Kita kepengen sekali makan durian tanpa mau menanam, menyiram, memupuki dan merawat pohonnya.
Saya sendiri sempat terkejut membaca cerita tentang ilmuwan besar seperti Albert Einstein yang pernah diusir dari sekolah karena dianggap lamban. Ia bahkan mendapat nilai buruk dalam pelajaran bahasa Yunani karena ingatannya yang lemah. “Tak peduli apa pun yang kamu lakukan, kamu takkan dapat melakukan apa-apa,” kata gurunya. Guru lainnya menimpali, “Kamu Cuma merusak kelas saya!”. Bahkan kepala sekolahnya mengatakan kalau Einstein tidak akan sukses dalam apa pun yang dikerjakannya.

Saya juga teringat kepada Thomas Alva Edison yang hanya bersekolah beberapa bulan namun tercatat sebagai pencipta terbesar sepanjang jaman dengan lebih dari 1.000 hak paten. “Saya mempunyai banyak ide tapi hanya sedikit waktu,” ujarnya. Edison gagal di sekolah. Gurunya merasa Edison tidak punya minat belajar, pemimpi dan mudah sekali terpecah konsentrasinya. Yang sungguh membuat saya terharu adalah sikap Ibu Edison terhadap putranya. Ia terus mengajari Edison di rumah dan setiap kali Edison gagal, ibunya memberi harapan dan mendorongnya untuk terus berusaha.

Kalau orang gagal senantiasa berkata “itu tidak mungkin berhasil” maka orang sukses lebih suka berkata “mengapa tidak mencobanya dulu?”. Daripada membuat alasan, orang sukses memilih untuk mencari cara mewujudkan impian mereka. Daripada berdiam diri dan menunggu datangnya kesempatan, mereka memilih pergi keluar dan menemukan kesempatan itu. Bahkan mereka mampu menciptakan kesempatan dalam kesempitan. E.M. Gray menegaskan, orang-orang sukses mempunyai kebiasaan melakukan hal-hal yang tidak suka dilakukan orang gagal. Jika saat ini Anda masih suka membuat dalih, buatlah komitmen untuk mengubah kebiasaan itu. Jangan biarkan potensi diri Anda dibelenggu oleh dalih-dalih Anda. Ingat selalu nasihat Theodore Roosevelt, “Lakukan apa yang Anda bisa, dengan apa yang Anda miliki, di mana pun Anda berada.”

Sebagai akhir, ijinkanlah saya membagikan kepada Anda sebuah syair dari Afrika berjudul Perlombaan Saat Matahari Terbit. Setiap pagi di Afrika, seekor rusa bangun. Ia tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat daripada singat tercepat. Jika tidak, ia akan terbunuh. Setiap pagi seekor singa bangun, ia tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat daripada rusa terlamban. Jika tidak, ia akan mati kelaparan. Tidak penting apakah Anda adalah sang rusa atau sang singa. Saat matahari terbit, Anda sebaiknya mulai berlari. ***

* article by :Paulus Winarto adalah pemegang dua Rekor Indonesia dari MURI (Museum Rekor Indonesia), yakni sebagai pembicara seminar pertama yang berbicara dalam seminar di angkasa dan penulis buku yang pertama kali bukunya diluncurkan di angkasa. Sejumlah bukunya masuk dalam kategori best seller nasional, seperti First Step to be An Entrepreneur, Top Secrets of Success, Reach Your Maximum Potential dan The Leadership Wisdom.

Sabtu, 25 Oktober 2008

BISNIS MLM : BERJUALAN ATAU MEMBANGUN JARINGAN ?

Salam Dahsyat !

Topik belajar kali ini sangat sederhana. Mengenai jualan dan membangun jaringan di bisnis MLM. Namun topik yang sederhana ini telah membuat kacau banyak jaringan di tanah air. Kekacauan itu akibat jaringan tidak dibangun di atas pondasi visi yang jelas. Sehingga sasarannya juga pudar. Akhirnya waktu dan tenaga menjadi sia-sia dikerahkan.

STRATEGI JARINGAN

Pernahkah anda melihat distributor sebuah perusahaan MLM berjualan kopi dengan termos di atas sepeda ? Berkeliling memutari komplek perkantoran anda dan menawari anda satu sachet kopi perusahaannya ?. Saya pernah, dan saya beli produk orang ini beberapa kali - sambil memikirkan kira-kira apa yang ada di kepala leadernya ketika menyuruh downline-downlinenya berjualan kopi berkeliling kota.

Tindakan ini tidak salah,..sama sekali tidak salah. Tapi menurut saya ini salah arah. Bagaikan sebuah mobil yang dari Jakarta hendak ke kota Surabaya, tapi dikemudikan ke kota Bandung. Mobilnya mungkin kelihatan laju sedang tancap gas di jalan tol, tapi karena arahnya terbalik – maka entah kapan akan sampai di tujuan.

Distributor yang berjualan kopi dengan riang gembira ini sedang menuruti nasihat leadernya untuk gigih menjual produk. Orang ini ingin sekali bisa makmur seperti leadernya. Punya rumah bagus, punya mobil bagus, bisa menyekolahkan anaknya ke luarnegeri.

Saya hanya menebak-nebak, perlu berapa tahun (atau perlu berapa ribu tahun) orang ini berjualan kopi keliling komplek supaya bonusnya bisa sama dengan leadernya sekarang ?. Saya yakin, distributor ini tidak akan pernah mencapai posisi sama dengan leadernya. Ini cuma impian di siang bolong. Bonus MLM yang terbesar didapat dari Leadership Bonus (bonus kepemimpinan)- yaitu bonus dari hasil membangun jaringan. Bukan dari selisih penjualan, yaitu hasil jualan keliling setiap hari. Disinilah kekacauan-kekacauan jaringan terjadi. Tanpa visi yang jelas dan ketat, seorang leader tidak tahu bagaimana mengarahkan downline-downlinenya ke satu tujuan (goal) yang ingin dituju.

PONDASI YANG JELAS

Tahukah anda, mengapa kota Jakarta setiap tahun dihajar banjir ?.

Jawabannya adalah : kota Jakarta dibangun tanpa rencana yang jelas. Di kota Paris, anda lihat di bawah kota selalu terdapat drainase atau gorong-gorong air yang besar. Tidak pernah dalam sejarah Paris, kota itu kebanjiran. Para perencana kota Paris membuat rencana yang ketat. Di Belanda, anda lihat airport Schipool terletak beberapa meter di bawah permukaan laut, namun tidak pernah kebanjiran.

Anda tahu kenapa kota Jakarta dihantam masalah kemacetan ?

Di kota lain, masalah kemacetan sudah dipikirkan seratus tahun yang lalu. Kereta bawah tanah Metro di Paris dibangun sejak seratus tahun yang lalu. Lorong-lorong kereta subway ini bertingkat-tingkat. Sementara di Jakarta, Busway baru dipikirkan beberapa tahun lalu secara dadakan. Inilah bedanya antara sebuah perencanaan dengan tindakan menyelesaikan masalah.

Kesimpulannya begini. Di kota lain di luarnegeri, mereka memikirkan pondasi yang kokoh. Saluran air dan saluran transportasi kota di bawah tanah sudah mereka bangun sejak ketika kota itu dibangun. Sementara kota Jakarta dibangun tanpa pondasi. Yang penting ada gedung menjulang ke atas.

Orang lain membangun ke bawah dulu, Jakarta mementingkan pembangunan ke atas. Akibatnya ketika ada bencana, Jakarta akan kena hantam dengan sukses.

Prinsip ini kita bawa ke dalam jaringan. Apa rencana anda dengan jaringan yang anda bangun ?

Jaringan anda akan dilatih untuk berjualan seperti distributor penjual kopi tadi, atau dilatih untuk membangun jaringan ?. Anda mau anda kaya dan makmur sendirian, ataukah anda dengan tulus menghendaki anggota-anggota group anda juga menikmati kemakmuran mereka sendiri di jaringan anda ?.

Sebelum jaringan dibangun, hendaklah anda memikirkan masalah-masalah ini dengan tuntas. Kesalahan yang dibuat dan baru diketahui salah setelah group anda besar, akan sulit untuk diperbaiki.

BEDA DIRECT SELLING DAN MULTI LEVEL MARKETING

Untuk menjawab, apakah di bisnis MLM ini kita harus fokus antara berjualan atau membangun jaringan ? Maka kita akan lihat dua besar kelompok perusahaan yang menjadi anggota APLI (http://www.apli.or.id). APLI adalah asosiasi yang beranggotakan perusahaan-perusahaan Direct Selling dan Multi Level Marketing.

Keduanya memiliki sifat merekrut anggota untuk memperlebar pasar, dan juga berjualan untuk memperbesar omzet bisnis. Tapi keduanya memiliki fokus bisnis yang sangat jelas. Perbedaannya nyata sekali.

Perusahaan-perusahaan Direct Selling seperti Sophie Martin, Capriasi, Tupperware dan sejenisnya memiliki fokus berjualan produk keluar kelompoknya. Disini seorang leader merekrut, dan melatih team-team di bawahnya agar mereka mampu menjual. Aktivitas utama bisnis ini memang menjual. Masyakarat akan menjadi pembeli utama produk-produk bermutu yang dihasilkan perusahaan ini. Karena fokus bisnis Direct Selling ini adalah menjual, maka jika anda menciptakan pelatihan untuk group anda, utamakan mereka diajar tentang cara menjual.

Berbeda dengan perusahaan-perusahaan Multi Level Marketing seperti K-LINK, Amway, Revell, Kompak,dll.. Fokus pemasaran bisnis ini bukanlah kepada masyarakat luar. Tapi justru penjualan ke dalam jaringan internal sendiri. Suatu jaringan diciptakan untuk menyerap produk-produk perusahaan ini. Maka jaringan adalah pasar internal milik anda. Karena itu ada istilah belanja bulanan, tutup point, dsb. Dimana seorang distributor diwajibkan berbelanja produk (untuk dipakai sendiri dalam keluarga) senilai point-point yang ditetapkan bila ingin mendapat bonus. Jadi kalau anda berbisnis MLM (bukan Direct Selling), fokus pelatihannya bukanlah untuk menjual – tapi membangun jaringan.

BONUS TERBESAR, TERGANTUNG JENIS USAHANYA

Maka sekarang, jika anda ingin membangun jaringan – dan bertujuan membuat sejahtera semua anggota group anda – perhatikan dimana bonus terbesar itu berada.

- Jika anda berada di perusahaan Direct Selling, atau Asuransi – maka bonus terbesar adalah dari menjual produk. Fokuskan semua upaya jaringan anda di penjualan. Buatlah dan ciptakan pelatihan-pelatihan untuk memperbesar kemampuan berjualan. Buatlah sistem, check list dan motivasi-motivasi untuk memperbesar penjualan group anda.

- Sebaliknya jika anda berada di perusahaan Multi Level Marketing, ingatlah bahwa bonus terbesar ada di Bonus Kepemimpinan Jaringan. Ciptakan visi jaringan anda untuk menjadi jaringan yang besar. Jaringan yang besar akan menciptakan pasar internal yang besar. Dan pasar internal yang besar akan mengatrol omzet bulanan, sehingga bonus anda dan anggota anda juga akan menjadi besar. Maka ciptakan pelatihan, buat sistem, motivasi, check list dan apapun dengan tujuan jaringan menjadi besar dan kuat.

Saya tidak sedang mengkritik jaringan-jaringan MLM yang melatih anggotanya untuk berjualan. Boleh-boleh saja berjualan. Memang ini legal, sah dan boleh dilakukan dalam usaha MLM. Saya sendiri senang menciptakan pelatihan untuk level netbuilder (calon leader) agar mereka senang berjalan dan berjualan. Tapi tegaskan ke dalam jaringan anda, bahwa bonus terbesar yang harus dikejar bukanlah dari jualan. Marketing Plan harus selalu diperhatikan. Dimana komponen bonus terbesar ? Itulah yang dilatih dan dikejar setiap saat.

Bagaimana jika ada leader MLM (bukan Direct Selling) yang memotivasi anggota jaringannya untuk berjualan ?.

Kesimpulan dari tulisan di atas adalah : berjualan di ranah MLM (dimana bonus terbesarnya adalah bonus kepemimpinan) akan menghabiskan banyak waktu dan energi untuk income yang kecil. Tanya kepada distributor yang berjualan kopi tadi, berapa yang dihasilkannya dari berjualan kopi ?. Seandainya waktu yang tadi digunakan dipakai untuk melakukan prospekting dan melakukan perekrutan, mungkin hasilnya dalam beberapa bulan ke depan akan berbeda.

APAKAH ITU PASAR INTERNAL ?

Tadi sempat sekilas kita menyebut tentang Pasar Internal. Apakah yang dimaksud dengan pasar internal ?.

Sebenarnya ini adalah istilah saya sendiri untuk menyebut pasar yang produknya diserap oleh jaringan. Bisnis MLM adalah bisnis membangun pasar internal. Kita bekerjasama dengan perusahaan MLM yang memiliki produk-produk bermutu tinggi. Sementara kita masuk dan bekerjasama membangun pasar agar produk tadi dibeli oleh masyakarat luas. Masyakarat yang membeli produk ini (untuk dipakai sendiri) bergabung dalam sebuah jaringan, agar mendapatkan tambahan income dari upaya mereka memperkenalkan produk ini ke masyarakat.

Produk-produk MLM biasanya bermutu tinggi dan memiliki harga premium (baca : mahal). Karena harga yang mahal ini sebanding dengan mutu yang dikandung, maka masyarakat pemakai memerlukan penjelasan dan pelatihan dari Leader/Distributor perusahaan tsb. Disinilah pasar itu tercipta. Masyakarakat pemakai dijelaskan tentang produk dan bisnis, dan mereka bergabung. Mereka bergabung menjadi pemakai, sekaligus menjadi Distributor baru yang akan memperlebar pasar tadi.

Dalam artikel sebelumnya, saya menjelaskan bahwa seorang Leader mendapat income karena memberikan kontribusi kepada perusahaan. Kontribusi itu adalah omzet dari jumlah produk yang diserap jaringannya. Karena sudah memberi kontribusi, maka perusahaan memberikan imbal jasa berupa bonus bulanan. Kerjasama ini harus dipahami dan dihayati ! – agar kelak jangan terjadi seorang leader lebih banyak menuntut perusahaan, padahal dia tidak memiliki kontribusi apa-apa (misalnya karena jaringannya hancur).

Bagaimana agar pasar internal ini bisa tercipta dan menjadi besar ? Syaratnya anda harus suka dan senang merekrut. Lalu latihlah anggota group anda agar mampu merekrut sendiri. Inilah foto copy (duplikasi) yang harus anda tanamkan kepada group anda sejak awal. Tanamkan visi jaringan, bahwa jaringan harus dikembangkan melalui rekrutment, dan omzet diperbesar melalui belanja bulanan untuk keperluan pribadi.

Pelatihan yang harus diberikan kepada anggota jaringan MLM anda :

- Pelatihan Cara Presentasi Bisnis

- Pelatihan Merekrut

- Pelatihan Melawan Penolakan calon downline

- Pelatihan Marketing Plan

- Pelatihan Produk dan Kegunaan

- Pelatihan Membawakan Demo Produk

Ciptakan pelatihan ini, dan berikan kepada anggota group anda. Upayakan semua anggota group mengerti visi dan fokus jaringan. Buatlah tulisan-tulisan dan edarkan kepada semua anggota group agar tidak ada pengertian yang bias. Dan semua anggota bergerak kepada satu tujuan, tanpa salah arah.

Kesimpulan :

- Jaringan Direct Selling : Fokus menjual produk, buatlah pelatihan cara menjual dengan sukses.

- Jaringan MLM : Fokus membangun jaringan, buatlah pelatihan cara merekrut dan membangun jaringan. Produk digunakan sendiri.

Pertanyaan : Saya masuk perusahaan MLM, yang tutup point bulanannya selalu naik ketika saya naik jenjang. Saat ini nilai tutup pointnya sangat besar, sehingga produknya harus dijual dan tidak habis digunakan sendiri. Apa yang harus saya lakukan ?

Jawab : Perusahaan itu salah membuat marketing plan. Konsep MLM adalah mendisain agar produknya habis digunakan setiap bulan, dan konsumen (Distributor) akan melakukan re-order. Jika perusahaan memberikan beban sehingga mau-tidak-mau seorang Leader harus berjualan, saya kira perusahaan ini melakukan hal tidak adil kepada Distributor/Leader-nya yang merupakan partner kerjanya. Pertimbangkan kembali kerjasama anda dengan perusahaan seperti ini. Anda adalah pebisnis bebas, jangan tunduk kepada aturan sepihak yang merugikan anda.

Artikel ini di ambil dari www.belajarmlm.com

Memilih Bisnis MLM yang Tepat

Apa yang Anda lakukan ketika diajak ikut menjalankan bisnis multilevel marketing (MLM)? Males, bete, atau antusias? Bila Anda termasuk jajaran orang yang bete dan males, Anda mungkin perlu buka mata dan pikiran.

Karena bisnis ini memberikan peluang bagi Anda untuk menjadi seorang pengusaha tanpa harus repot-repot merogoh kantong untuk modal usaha. Tidak perlu sampai urus kredit di bank. Bahkan bila Anda serius menjalankannya, pendapatan Anda tak kalah gedenya dengan pengusaha besar.

Untuk Anda yang tertarik mencoba bisnis MLM Financial Planner, Mike Rini Sutikno dari kantor ‘Mike Rini & Associates’ (Financial Counselling & Education) memberikan penjelasan seputar MLM lengkap dengan trik dan tipsnya memilih MLM khusus untuk Anda, pembaca RM Blitz!:

Keuntungan MLM

Menurut Mike ada berbagai keuntungan yang bisa Anda dapatkan bila berbisnis MLM. Pertama sistem bisnisnya sudah terbukti berhasil dan memiliki standar operasional yang sudah dijalankan dengan baik. ”Jadi mereka yang bergabung tinggal mengikuti kaidah yang telah ditetapkan,” katanya.

Ini sangat berbeda bila Anda mencoba bisnis sendiri. “Sebab memerlukan dana yang tidak sedikit dan Anda juga perlu membuat sistem sendiri,” jelas wanita yang juga menjabat sebagai Partner & Business Developmet di Hijrah Institute.

Selain itu MLM memiliki merek atau nama dagang yang sudah terkenal di masyarakat. “Jadi untuk mereka yang ingin membuka usaha, MLM sangat terjangkau karena selain merek sudah dikenal, modalnya sangat ekonomis, Anda juga dilatih untuk menjadi pemasar andal,” tambah Mike.

Motivasi

“Inti dari kesuksesan bisnis MLM adalah harus menjadi pemasar yang ulung, tidak hanya dalam menjual tapi juga dalam recruitment dan ini sangat tergantung pada individunya,” tekan konsultan muda ini.

Maka dari itu, Mike menyarankan untuk memantapkan motivasi dan tujuan terlebih dahulu sebelum memutusan untuk berbisnis MLM. Bukan hanya sekadar ikut-ikutan atau nggak enak hati karena diajak kakak, temen atau yang lain.

“Tujuan orang berbisnis atau berinvestasi adalah bagaimana ia bisa mengembangkan kekayaannya, mengakumulasi kekayaannya serta mendapatkan income,” kata wanita kelahiran Jakarta, 12 Maret 1974 ini.

Bagaimana agar tujuan itu tercapai? Konsultan cantik ini mengatakan, Anda harus memilih MLM yang tepat.

Support System

Dalam memilih MLM pertama-tama Anda harus melihat support system-nya. Apakah di MLM itu ada support system untuk seluruh anggotanya sehingga dengan sedemikian rupa orang bisa dilatih dan menjadi pemasar yang ulung. Yang tadinya tidak bisa jualan jadi bisa, yang tidak bisa networking jadi jago, dan yang tidak bisa berpromosi bisa menjadi promosi ulung. “Sangat penting untuk melihat pelatihan dan pendidikan yang diberikan kepada orang yang bergabung,” aku Mike.

Bagaimana melihatnya? “Lihat orang yang mengajak Anda, dia ngurusin Anda apa tidak? Selalu memotivasi Anda tidak? Bagaimana dia memperlakukan Anda, bila dia oke maka kebelakangnya pasti bagus sebab dia adalah gerbang pertamanya,” ucap jebolan AKP-LPI 1996 ini.

“Keberhasilan MLM sangat ditentukan oleh aspek individu dan keberhasilan individu sangat ditunjang oleh support system yang bagus seperti pelatihan dan pendidikan,” tekan Mike.

SDM Yang Mendukung

Ini bisa Anda lihat dari orang yang mengajak Anda, para pelatih dan pengajarnya. Seberapa panjang birokrasi yang perlu Anda lewati untuk bertemu atasan Anda. MLM yang bagus adalah yang pimpinannya bisa dihubungi kapan saja bahkan mau bertemu dan mengunjungi Anda.

Produk

Kepercayaan pada suatu produk berpengaruh besar saat Anda akan menawarkannya nanti. Makanya pilihlah produk yang tidak hanya Anda sukai tapi Anda juga memakai dan mempercayainya.

“Misalnya, Anda suka kosmetik tapi Anda memilih produk elektronik. Nggak akan nyambung, ini hanya membuat beban bagi Anda. Jadi pilihlah yang memang Anda sukai dan nyaman saat Anda menjualnya,” jelas Mike.

Komisi (Compensation Plan)

Pembagian komisi sangat penting, komisi sendiri terbagi-bagi ada dari hasil penjualan, omset group, komisi recruitment. Jadi harus jelas, apakah dibagi dalam bentuk uang, bentuk barang seperti motor, atau wisata?

“Pilihlah yang perhitungan komisinya jelas, transparan dan mudah dimengerti sehingga Anda tidak memerlukan waktu lama untuk memahaminya dan yang Anda sukai,” saran Mike.

Hati-Hati Money Game

Sistem perhitungan komisi yang berjenjang dalam MLM sering digunakan oleh praktik money game yang memirip-miripkan padahal tidak mirip. Ciri-ciri money game adalah, biaya recruitment-nya lebih tinggi dari MLM biasa, misalnya MLM hanya Rp 100-200 ribu, money game bisa dikenakan biaya 1 juta.

MLM pasti ada barang sedangkan money game bisa ada barang dan bisa tidak dan harga barangnya pun di luar batas normal. “Misalkan untuk sebuah pasta gigi harganya bisa mencapai Rp 300 ribu atau lebih dengan kualitas yang tak jauh berbeda dari produk sejenis,” terang Mike.

Selain itu Anda mendapatkan keuntungan dari uang recruitment, MLM tidak pernah membagi uang recruitment. Anda harus hati-hati agar tidak terjebak dalam praktik money game karena di Indonesia tidak ada hukum untuk melindungi mereka yang dirugikan.

Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI)

Lihat apakah perusahaan MLM itu masuk dalam anggota Asosiasi Penjualan langsung Indonesia (APLI). Bila masuk maka Anda aman tergabung dengannya karena yang masuk APLI sudah memiliki standar baku yang harus dimiliki setiap perusahaan MLM. Kenapa ini diletakkan di belakang?

“Agar Anda berpikir lebih sistematis sebab memilih bisnis MLM itu ibaratnya memilih apel dan apel semuanya sama tapi mana yang cocok dan bisa membuat tujuan Anda tercapai. Untuk mendapatkan itu bisa dilihat dari tips-tips sebelumnya,” tungkas Mike. (Jo/Mega)


Artikel ini di ambil di blog asnawi,ST

MOTIVASI 4

Action is Power: Tindakan adalah Kekuatan

“There is no success without hardship.
– Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras.”
– Sophocles –

Setiap manusia pasti mempunyai impian, entah impian yang sederhana hingga yang kompleks. Tetapi tidak jarang diantara kita menghadapi hari-hari yang penuh keputusasaan. Semakin ingin meraih mimpi itu, tetapi semakin sulit rasanya berpindah dari tempat semula.
Namun kehidupan saya sekarang sudah lebih menyenangkan dibandingkan sebelumnya, karena saya telah berhasil mencapai beberapa impian. Walaupun akhirnya saya berhasil menjadi lebih maju dari sekian banyak orang, tetapi diantara tumpukan kesibukan, saya berusaha mengevaluasi mengapa kesuksesan itu masih sangat sulit diraih oleh sebagian besar manusia di dunia ini.
Memang banyak faktor yang berpengaruh terhadap tercapainya kesuksesan. Tetapi menurut saya, tanpa adanya tindakan konkrit maka mimpi-mimpi itu lambat laun hanya akan menjadi catatan kecil dalam sejarah hidup kita. Tanpa kerja keras, maka setiap problema yang muncul akan makin mengganjal usaha meraih mimpi-mimpi.
Kemudian saya teringat sebuah pepatah yang mengatakan, “No dream comes true until you wake up and go to work. – Tidak akan ada satupun impian menjadi kenyataan hingga kau bangun dari tidurmu dan bekerja.” Jacob Bronowski juga menegaskan hal itu, “Dunia ini hanya dapat dimenangkan dengan tindakan, bukan dengan permenungan. Tangan adalah sisi tajam dari pikiran.”
Sayapun menghadapi tantangan, menghambat atau menghalangi usaha. Tetapi kehidupan ini memang dipenuhi oleh pekerjaan-pekerjaan sulit. Saya berpegang pada sebuah pepatah Tionghoa yang mengatakan, “Janganlah takut lamban; takutlah hanya kepada tiadanya tindakan.”
Hal itu sangat masuk akal, sebab tindakan atau kerja keras menimbulkan sensasi kekuatan atau semangat yang lebih besar. Kerja keras sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan saya. Kerja keras selama ini menjadi teman yang paling setia membantu mewujudkan apa-apa yang saya inginkan dan meningkatkan rasa percaya diri.
Jika seseorang telah berhasil menyelesaikan tugas, maka ia akan lebih bersiap untuk menjalankan tugas lain yang mungkin lebih berat. Tindakan kerja yang nyata merupakan latihan berpikir kreatif dan menguatkan diri untuk menciptakan alternatif dan langkah-langkah efektif berikutnya. Selanjutnya, tindakan kerja menyebabkan seseorang tidak dapat berhenti bekerja.
Sikap demikian sejalan dengan arus kehidupan yang tidak pernah berhenti. “Life is often compared to a marathon, but I think it is more like being a sprinter; long stretches of hardwork punctuated by brief moments in which we are given the opportunity to perform at our best, – Hidup ini seringkali diibaratkan seperti lari maraton. Menurut saya, kehidupan adalah sebuah kesempatan yang sangat sempit. Tetapi kita harus mengekspansi diri dengan bekerja keras,” kata Michael Johnson.
Oleh sebab itu, kita harus cepat bergerak dan melakukan tindakan-tindakan yang berarti. Jangan berhenti berusaha dan bekerja sebab hal itu akan menyebabkan kita kehilangan momentum kesuksesan. Jangan menganggap bekerja sebagai sebuah beban, melainkan kesenangan. Karena pada dasarnya, bekerja adalah sebuah kesempatan besar untuk mengekspresikan diri dan indahnya kehidupan dengan cara yang keras dan nyata.
Kemudian saya berkesimpulan bahwa semakin cepat seseorang menerapkan tips bekerja keras, maka semakin cepat ia menciptakan kehidupan yang lebih sukses. Tetapi pertanyaannya sekarang adalah, “Apakah pekerjaan yang sudah diperbuat setiap hari semakin mendekatkan diri kita terhadap impian itu?”
Jika belum, maka lakukan beberapa tips bekerja yang dapat mendekatkan diri terhadap impian. Pertama adalah menetapkan impian secara spesifik. Kemudian menuliskan dan meletakkan tulisan itu di tempat-tempat yang mudah dilihat atau sesering mungkin dibaca atau saya sering menyebutnya autosuggestion.
Kedua, adalah mengidentifikasi hambatan yang menghalangi, dan menghindarinya. Dengan demikian kita dapat bertindak efektif, tidak sekedar efisien. Fokus merupakan tindakan kerja yang efektif, barulah lakukan efisiensi sewajarnya. Jalankan semua itu dengan komitmen yang tinggi atau penuh kesungguhan.
Pada akhirnya, banyak-banyaklah belajar dari impian yang ada. Setidaknya kita harus banyak memetik hikmah dari proses pencapaian itu. Namun yang terpenting dari semuanya adalah persiapkan diri dengan baik dan lakukanlah sesuatu. Kata Jennifer Amafibe, “A step to hardworking can lead to a step of a thousand successes. – Sebuah tindak kerja keras mengarah selangkah lebih dekat pada ribuan kesuksesan.” Sebab kesempatan yang baik seringkali tidak datang dua kali.

artikel di ambil di www.akupercaya.com

24 KEUNGGULAN MLM

Mengapa MLM lebih unggul dibanding Konvensional?

  1. Bekerja menurut paruh waktu sesuia dengan banyaknya waktu masing2. Jelas anda leluasa menentukan kapan anda kerjakan pekerjaan ini.
  2. Modal Minimal & terjangkau. rata- rata setiap orang mampu untuk bergambung di mlm.
  3. Tidak perlu kantor maupun peralatan mahal karena sudah di sedikan oleh perusahaan. Ingin sukses, harus kerja keras dan work smart.
  4. Bekerja untuk anda sendiri, tapi bersama-sama dengan team. Yang menentukan berhasil tidaknya bukan Upline atau sponsor anda , tetapi yang bisa bekerja sama dengan team yang solid adalah mereka.
  5. Penghasilan terus berkembang membesar. Kenaikan penghasilan sangat bergantung dengan usaha dan dedikasi, dan tidak di jadwal seperti kerja di Pemerintahan, tidak ada jabatan posisi yang menjatuhkan atau menghambat laju karir anda.
  6. Tidak perlu bayar \’franchise fee / honorarium. Memiliki usaha sendiri dengan mudah dan hemat serta penghasilan yang tidak terbatas.
  7. Anda sukses jika membantu orang lain sukses. Kerjasama team yang solid dan saling mensupport , itu penting sekali.
  8. Tidak perlu accounting / pembukuan. Semua bisa dikerjakan sendiri dengan mudah
  9. Bekerja dari manapun bisa karean tidak terbatas wilayah. Semua orang pasti senang dengan poin ini.
  10. Bisnis keluarga Harmonis cebab semakin banyak waktu untuk keluarga. Bisa diwariskan ke anak & cucu, jangka panjang dan terencana.
  11. Tidak ada batas wilayah / market luas. Bisa punya jaringan di luar kota, antar pulau, lintas negara..tinggal pilih.
  12. Tidak perlu biaya iklan / advertising dipangakas denga sitem network. Ya, biaya untuk ini kecil sekali dan bisa dari mulut ke mulut.
  13. Pengembalian modal dalam jangka pendek. Secepatnya bisa kembali modal, beda denga deposito berjangka, investasi lain yang penuh resiko tinggi.
  14. Berkumpul dengan Orang Positif & bermotivasi. Banyak bertemu & belajar dengan orang- orang sukses, berpikir positif,optimis dan selalu bersemangat dalam hidup.
  15. Tidak mengenal namanya PHK. Yang ini jelas Tidak ada di MLM, anda yang menentukan nasib anda sendiri?
  16. Tidak perlu Pengalaman cukup mereferesikan bisnis network adalah bisnis referensi. Semua orang pasti bisa jika berpikir bisa.
  17. Tidak mengenal masa Pensiun tergantung kekuatan perusahaan sampai kapanpun. Bisnis bisa berjalan seumur hidup.
  18. Tidak Perlu Sarjana / Lulusan tingkat tinggi. Tidak perlu pendidikan tinggi, yang perlu hanya kemauan untuk sukses.
  19. Tidak perlu kolusi & nepotisme sistemnya sudah jelas. Mudah bukan , hal seperti inipun tidak dialami.
  20. Pilihan waktu yang Prima sesuai waktu kita. Waktu anda lagi yang menentukan, kapan dan dimana?
  21. Investasi kerja jangka panjang. Investasi tenaga,pikiran dan kesuksesan yang nyata.
  22. Pekerjaan yang bisa diwariskan. Sudah jelas bisa diwarisakan.
  23. Sinergi usaha yang luar biasa. Semakin berkembang usaha dan bisnis anda dengan banyak relasi baru dan akan tercipta komunitas orang yang dinamis dan prospektif.
  24. Seiring dengan Kemajuan Era Teknologi.Era Internet yang bisa membawa ke kehidupan masa depan yang lebih baik dan terus bertambah ilmu dan wawasan.

Bekerjalah dengan Cinta

Wanita paruh baya itu berperawakan pendek dan sedikit gemuk. Beberapa helai uban turut menghiasi mahkota kepalanya yang diikat dengan penjepit rambut. Namun raut wajah bulat telur itu seakan tak pernah sekalipun terlihat cemberut. Ia selalu tampak riang, sehingga menyembunyikan parasnya yang jelas telah digurati keriput.

Wanita itu memang tidak terlalu renta, tetapi kekuatan dan kegesitan di masa mudanya niscaya telah direnggut usia. Karenanya, percayakah bahkan dari dirinya pun akan ada sebuah pelajaran tentang makna cinta?

* * *

Selalu…

Sabtu adalah hari yang ditunggu. Hari di mana nafas bisa dihela dengan panjang, dan sejenak mengistirahatkan raga dari rentetan kesibukan yang melelahkan. Saatnya pula untuk menikmati kebersamaan dengan seisi anggota keluarga. Sehingga, berbelanja di sebuah supermarket dekat rumah pun menjadi hiburan yang tak kalah meluahkan kebahagiaan.

Namun sepertinya tidak bagi wanita itu. Bagaikan tak mengenal hari libur, nyaris setiap waktu sosoknya selalu kutemui di sekitar kokusai kouryuu kaikan serta kampus.

Layaknya hari kerja, dikemasnya sampah-sampah yang berserakan serta dipisahkan antara yang terbakar dan tidak. Lantas ditaruhnya pada plastik yang berbeda warna. Sebentar kemudian diambilnya kain untuk mengelap kursi dan meja. Tak lupa, dengan vacuum cleaner dibersihkannya juga permukaan lantai. Setelah selesai ia segera beranjak ke toilet, lalu dengan mengenakan sarung tangan plastik dibersihkannya bekas kotoran manusia tersebut tanpa raut muka jijik.

Ia seperti tak peduli rasa lelah atau letih, walaupun terlihat pakaian seragam cleaning service biru mudanya telah basah bersimbah keringat. Tak juga kepenatan menyurutkan keramahannya untuk bertegur sapa dengan siapa saja saat bertemu muka.

Wanita itu entah siapa namanya. Hanya dengan panggilan obachan ia biasa disapa. Saat bersua denganku, juga selalu disempatkannya bertanya kabar. Bahkan ia pernah bercerita panjang lebar tentang anak-anak serta cucunya karena sering melihatku berjalan-jalan dengan keluarga. Beberapa kali pula saat usai kerja kulihat ia sedang berbelanja, masih lengkap dengan seragam biru mudanya. Lantas ditaruh barang-barang tersebut dikeranjang, dan perlahan dikayuhnya pedal sepeda tua untuk beranjak pulang.

Entahlah, rasanya tak ada perasaan iri dihatinya saat di hari libur ia ternyata harus bekerja, sementara aku justru berleha-leha. Ia bahkan tetap saja semangat bekerja dengan penuh suka cita. Begitu pula dengan obachan dan ojichan lain yang pernah kutemui, mereka selalu asyik menikmati pekerjaannya. Mencabut rumput liar di pekarangan kampus ketika musim panas, menyapu jalanan dari daun yang berserakan pada musim gugur, bahkan dengan bersusah payah turut menyerok tumpukan bongkahan salju di musim dingin.

Terlihat betapa bergairahnya mereka ketika memang waktunya harus bekerja. Gairah dalam bentuk kesungguhan dalam menekuni apapun jenis pekerjaan, yang mungkin tak dipandang orang walau dengan sebelah mata. Karenanya, tak terdengar ngalor-ngidul obrolan hingga jam istirahat tiba untuk sejenak melepaskan lapar dan dahaga. Berselang satu jam kemudian, mereka akan kembali sibuk menekuni pekerjaannya. Senantiasa egitu, dari waktu ke waktu.

Rutinitas mereka mungkin tidaklah istimewa. Bekerja demi memperoleh sedikit nafkah atau sekedar menghabiskan waktu luang, tentu lebih baik dari bermalas-malasan di rumah. Terlebih-lebih itu adalah pekerjaan kasar, bukan kerja kantoran yang menyenangkan dengan penyejuk atau pemanas ruangan.

Lalu mengapa mereka selalu saja bekerja seolah tak pupus oleh lelah? Bahkan bekerja bagaikan sebuah energi yang tak kunjung padam, mengalir dalam pembuluh darah serta menggerakkan jiwa dan raganya.

Sekejap akupun tepekur, kemudian mahsyuk merenung…

Dan kulihat ada gairah membara yang berpendar dari balik kerut-merut kelopak mata tua itu. Seolah sinar matanya menyiratkan pesan agar bekerjalah dengan cinta. Karena bila engkau tiada sanggup, maka tinggalkanlah. Kemudian ambil tempat di depan gapura candi untuk meminta sedekah dari mereka yang bekerja dengan suka cita. (Kahlil Gibran). Wallahu a’lamu bish-shawaab.
-Abu Aufa-

Catatan:
- Kokusai kouryuu kaikan: International House
- Obachan: wanita berumur, setengah tua
- Ojichan: pria berumur, setengah tua


The Winner VS The Loser

The Winner says,”It may be difficult but it is possible”
The Loser says ,”It may be possible but it is too difficult”

When a Winner make a mistake, he says ,”I was wrong”
When a Loser make a mistake, he says ,”It wasn’t my fault”

The Winner is always part of the answer
The Loser is always part of the problem

Winner chooses what they say
Loser say what they chooses

The Winner sees an answer for every problem
The Loser sees a problem for every answer

Winner sees the gain
Loser sees the pain

The Winner says ,”Let me do it for you”
The Loser says ,”That’s not my job”

Winners believe in win win
Loser believe win for them and someone has to lose

A winner makes commitments
A Loser makes promises

Winner sees the potential
Loser sees the past

Winner makes it happen
Loser wait it happen

A winner creates vision
A Loser creates imagination

A winner says “I am doing it”
A Loser says “I’ll do it”

Which are you ?

6 Langkah Kecil

Peter Pearson PH.D. ‘Ahli Network Marketing’ akan berbagi tentang bagaimana mengubah tujuan jangka panjang ke segmen yang lebih kecil. Artinya, agar bisa fokus mengimprovisasikan langkah-langkah kecil yang membimbing menuju prestasi terbaik.

Menurut Peter, itu merupakan tindakan network marketer sejati ketika memprospek. Walaupun ada beberapa kesamaan logis dalam mendekati prospek, namun jika Anda memperhatikan dan melatih ke-6 langkah berikut, maka prestasi terbaik yang akan diperoleh:

1. Pendekatan

Inilah dimana segalanya bermuara, dan bagi mayoritas network marketer, menjadi langkah awal yang mantap. Dan selalu, suka atau tidak, itu merupakan suatu tantangan psikologis. Anda butuh sikap antusias dan keterbukaan yang asli. Sebagian besar pria lajang menginginkan kesempurnaan, lebih cocok memujudkan tindakan tersebut. Kenapa? Karena mereka selalu mengira bahwa itulah suatu garis yang membuat mereka merasa puas. Bersiap sedialah dengan kesempatan emas saat berkomunikasi dengan prospek.

Tentunya, setiap perusahaan MLM menyajikan tips-tips bagaimana distributor menyampaikan suatu dialog kepada prospek. Dan bagian terpenting dari pendekatan itu adalah sikap Anda sendiri. Jika tidak memiliki cara jitu mendekati prospek dan kurang percaya diri, sepertinya Anda hanya bertarung memakai pedang kayu.

2. Penempatan Yang Sesuai

Apakah prospek temuan Anda berkualitas untuk menjadi distributor? Beberapa sikap distributor perlu diperhatikan, untuk mengenali apakah mereka memiliki syarat berpotensi menjadi distributor, atau sebaliknya, akan menjadi bumerang di jaringan.

Mengkualifikasi prospek apakah ia cocok atau tidak, maka menanyakan tentang cita-cita dan tujan hidup mereka amatlah penting. Perhatikan prospek yang merespon dengan jawaban negatif. Alihkan pembicaraan jika mereka masih bingung mengenai cita-cita dan tujuan hidup. Respon ‘negatif’ yaitu seperti, “Aku tak ingin menjadi miskin, aku tak ingin terus-menerus berjuang mati-matian sepanjang hidup, aku tak ingin mempunyai pekerjaan yang aku benci. Jika mendapat respon seperti, “Aku ingin menjadi kaya, bahagia, terpenuhi segala keinginan, dan sukses, “ketahuilah, itu bukan cita-cita, melainkan daftar harapan-harapan saja. Prospek seperti tersebut hanya terlalu bersemangat pada awalnya.

Prospek yang mengatur kehidupan melalui respon negatif dan daftar harapan, akan kesulitan mengejar cita-cita dan tujuan. Kehidupan mereka secara emosional dibatasi angan-angan, melindungi diri dengan cara tidak mengambil resiko menciptakan cita-cita. Meski masalah ini bisa dipecahkan, mustahil dilakukan oleh sponsor, melainkan oleh prospek itu sendiri.

Mereka yang hanya memiliki daftar harapan, tak akan bertindak meraih sukses. Hasilnya, mereka bisa membuat jadwal pertemuan-pertemuan yang tak beraturan, atau mendekati prospek yang tidak mereka kenal. Kemudian, hanya akan memohon maaf karena tak mampu menjadi bagian dari tim, sehingga menyita waktu dan tenaga Anda. Seringkali mereka bertindak pasif, mengambil mereka sebagai jaringan downline menjadi penyebab runtuhnya ‘kerajaan bisnis’ Anda.

3. Mempertunjukkan Nilai

Apakah produk Anda sesuai kebutuhan prospek, baik dari segi harga, waktu, bahkan masalah yang sedang dialami? Pertanyaan ini salah satu cara mendeteksi pasar, memahami produk lalu mengikatnya pada pasar. Tunjukkan betapa produk Anda merupakan solusi terhadap masalah yang mungkkin dialami prospek. Selanjutnya mintalah bantuan seorang upline menyelesaikan transaksi jual beli.

4. Mengatasi Komplain

Ini bagian alamiah dari proses transaksi jual-beli. Jika tak ada komplain, maka tak akan ada pemesanan barang. Siapa pun, tentu perlu menyeleksi jual beli. Namun, sepertinya mustahil terdapat 10 jenis komplain pada produk Anda, pasti kurang dari jumlah tersebut. Ketahuilah ragam komplain dan raih respon positif dari setiap komplain. Mampukah Anda merespon komplain dengan ramah, percaya diri dan secara spontanitas?

5. Menanyakan Order

Ini merupakan teknik yang mutlak dikuasai. Mayoritas trainer program penjualan mengajarkan, Anda harus mengkualifikasi dan sanggup ‘menutup’ penjualan kapanpun. Lakukan secara alamiah khususnya saat presentasi.

Bagi pemula di bisnis MLM, menawarkan produk sama seperti menanyakan, ‘apakah Anda menyukai saya?’ demi menghindari respon negatif, mereka lalu cenderung tidak bertanya dan hanya berharap waktu yang tepat tiba.

6. Follow-up

Jika respon prospek tidak jelas, apakah Anda akan memfollow-up atau sekedar menunggu jawaban? Follow-up berarti melontarkan pertanyaan, langkah ini terselesaikan beriringan dengan sifat antusias.

Ke-6 langkah diatas merupakan skill yang mesti dimiliki untuk menumbuh-kembangkan bisnis. Apa yang perlu dilatih berikutnya? Yaitu kemampuan emosional menyelesaikan setiap tahap dengan percaya diri.

Sumber : LEADER, Edisi 6/20 Agustus-20 September 2007

Jumat, 24 Oktober 2008

MOTIVASI 3

"Untuk meraih kesuksesan yang lebih besar dan pencapaian yang
lebih tinggi dari yang pernah diraih sebelumnya, seseorang harus
siap memasuki wilayah yang biasanya terasa asing sama sekali dan
memberikan rasa tidak aman karena ketidakpastian, secara konstan"

Sebagai contoh, untuk mendapatkan progres pendidikan, Anda pasti ingat dengan baik bagaimana perasaan terasing, kondisi yang serba tidak pasti & keraguan saat hari pertama menginjakkan kaki di bangku sekolah dasar, dan setelah beradaptasi selama sekian tahun, Anda pun mengalami kembali sensasi yang sama saat menginjakkan kaki di bangku sekolah menengah, SMU, bangku kuliah, dan seterusnya. Inipun berlaku untuk peningkatan kesuksesan, pencapaian dan berbagai hal lain dalam hidup, secara konstan! Terkecuali bagi mereka yang sudah tidak ingin lagi meraih peningkatan dan pencapaian yang lebih tinggi dalam hidup.

Kamis, 23 Oktober 2008

ARTIS SAIFUL JAMIL MINAT BISNIS MLM

3Selain turut meramaikan panggung politik daerah Serang, sudah tiga bulan belakangan Saiful Jamil bergabung dengan sebuah perusahaan MLM terkemuka dengan menjual produk yang bermanfaat untuk kesehatan. Dari kerja kerasnya mencari downline setiap bulannya, Saiful mendapat penghasilan sebesar Rp. 2 juta. Meski terbilang kecil untuk ukuran artis sekelasnya, namun Saiful tetap giat mempromosikannya produk kesehatan itu pada setiap orang yang dikenalnya..
Atas kerja keras dan loyalitasnya pada perusahaan MLM itu, Senin (16/6) lalu Saiful baru saja mendapat penghargaan dan gelar Best Manager dari sebuah perusahaan Multi Level Marketing (MLM) yang diselenggarakan di Institus Teknologi Bandung (ITB). "Dari apa yang saya lakukan disini, setiap bulan saya mendapatkan Rp. 2 juta. Nggak apa-apa saya dibilang tukang obat. Karena setiap saya ketemu sama orang, saya selalu menawarkan produk K-Link yang amat bermanfaat untuk kesehatan, karena saya memang merasakan sendiri banyak manfaat yang didapat dari produk-produk K-Link ini, seperti Chloropyll yang sudah banyak dikosumsi masyarakat.
Buat saya nggak penting orang mau ngomong apa. Sebab saya merasa apa yang saya lakukan adalah mengajak orang lain untuk hidup sehat. Karena tanpa kesehatan kita tidak bisa melakukan kegiatan apapun. Jadi kesehatan itu nonor satu," ucapnya. (Tabloid Genie 2008).

MOTIVASI 2

"You'll never know your real potention until there's condition that capable of conceal your true quality"

"Anda tidak akan pernah tau potensi terbesar sebenarnyadari diri Anda hingga ada kondisi yang akan sanggup membuka fakta mengenai kemampuan terbesar diri Anda"


Apa kesimpulan dari quote tersebut? janganlah berpegang atau percaya pada adanya batasan kemampuan dan potensi, apalagi tidak mempercayai bahwa diri Anda memiliki sebuah potensi yang besar! Karena potensi terbesar Anda mungkin saja belum terungkap, dan potensi ini hanya akan terungkap saat ada kondisi yang benar-benar ideal baginya.

Quote ini saya intisarikan setelah membaca buku dari "Brian Tracy" yang berjudul "Change your thinking, Change your life" yang mengatakan bahwa keyakinan negatif akan potensi diri didapatkan oleh informasi dan pengalaman negatif yang pernah didapatkan sebelumnya, yang sebenarnya tidak berhubungan dengan 'Fakta' mengenai potensi diri sebenarnya yang lebih besar.
Jadi maksudnya adalah bahwa jangan sampai potensi diri yang terbesar dan belum diketahui/disadari, tertimbun oleh beberapa pengalaman negatif yang sebenarnya tidak berhubungan dengan inti potensi terbesar dari diri seorang manusia.

dikutip dari "
Motivasi Sukses Team"

Rabu, 22 Oktober 2008

MOTIVASI 1

"Success.. is human's best revenge!'

"Kesuksesan..adalah pembalasan terbaik dari manusia"


Bila Anda pernah mengalami tekanan dari orang yang lebih 'berhasil' daripada Anda, dimana kita merasakan rasa tidak berdaya, diremehkan, mungkin hingga perasaan sakit hati namun tak berdaya karena kondisi yang tidak sebaik orang tersebut. Ternyata ada 1 cara untuk 'balas dendam' yang tidak merugikan ataupun menyakiti siapapun.. seperti yang dinyatakan pada cuplikan quotes, balas dendam terbaik adalah dengan menjadi sukses, jauh lebih sukses dari yang pernah kita bayangkan. Dan ternyata seringkali perasaan sakit hati karena merasa 'direndahkan' orang lain seringkali mampu secara efektif membuahkan keinginan kuat untuk bangkit untuk meraih sukses.

Catatan: tema quote hari ini mengenai 'balas dendam' hanyalah kiasan semata, kita sebagai orang beriman hendaknya mampu memaafkan siapapun yang pernah menyakiti ataupun merugikan, dan seperti telah disampaikan, manfaatkanlah segala sesuatu yang tidak menguntungkan/menyenangkan selalu untuk pendorong dalam usaha meraih sukses yang lebih tinggi lagi.

dikutip dari
"Motivasi Sukses Team"

Mengapa pilih K-LINK ?

Raih Kesuksesan Anda disini !

K-LINK merupakan Perusahaan Penjualan Langsung yang RESMI. Dengan sertifikat Internasional produk-produk K-Link International aman digunakan oleh para konsumen
Mengaplikasikan Bisnis tanpa batas, Teknologi Informasi, Hubungan Internasional. Rancangan pemasaran global yang menguntungkan bisnis yang berkelanjutan. Bekerjasama dalam membimbing dan memimpin ke arah kesuksesan. Saling membantu ke puncak kesuksesan.


Mengapa pilih K-LINK ?

  • Perusahaan Penjualan Langsung yang resmi
  • Pasaran yang luas dan tanpa batasan
  • Rancangan pemasaran yang berpandangan jauh
  • Sistem pendidikan yang bermutu
  • Produk yang berkualitas tinggi
  • Pemimpin yang berpengalaman
  • Peluang bisnis yang menguntungkan
  • Rancangan pemasaran yang unik, mudah dan keuntungan besar
  • Jajaran Direksi dan Manajemen yang berpengalaman dan berwawasan luas
Pihak Manajemen K-LINK dan Para Usahawan Bergandeng Tangan untuk meraih Kesuksesan !

Senin, 20 Oktober 2008

10 Kualitas Pribadi yang Disukai

Ketulusan

Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

Kerendahan Hati

Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang
yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa
membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya
tidak merasa minder.

Kesetiaan

Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

Positive Thinking

Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

Keceriaan

Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

Bertanggung jawab

Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

Percaya Diri

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

Kebesaran Jiwa

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci
dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Easy Going

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

Empati

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Artikel dikutip dari Kartu Pintar produksi Visi Victory Bandung

Mengapa Harus Percaya Diri !!!

Percaya diri itu seni. Jika Anda merasa belum percaya diri, maka Anda bisa menjadi percaya diri. Jika Anda sudah merasa percaya diri, maka Anda bisa menjadi lebih percaya diri.

Percaya diri itu dinamis, ia bisa naik dan turun, berubah dan berkembang. Apa yang perlu Anda lakukan, adalah menjaganya agar tetap berada di tingkat yang optimal dan sehat.

UNTUK APAPUN, ANDA HARUS BERBICARA

Dalam aktivitas apapun yang Anda lakukan, Anda akan melakukan tiga hal berikut ini:

1. Memimpin;
2. Menjual;
3. Mempresentasikan.

Dalam faktanya, Anda bahkan mungkin melakukan ketiganya sekaligus.

Jika Anda sedang memimpin, maka Anda pasti sedang menjual sesuatu agar diikuti oleh orang-orang yang Anda pimpin. Dan dalam melakukannya, Anda akan menyajikan atau mempresentasikan berbagai hal yang relevan.

Jika Anda sedang menjual sesuatu, Anda sedang mengupayakan posisi memimpin, agar prospek Anda mau mengambil keputusan sesuai dengan yang Anda inginkan sebagai pihak yang menjual. Dan sekali lagi, Anda pasti mempresentasikan berbagai hal yang relevan.

Jika Anda sedang berpresentasi, maka Anda bisa dipastikan sedang menjual sesuatu. Dan karena Anda sedang berusaha menjual sesuatu, maka Anda pasti berupaya untuk memimpin audience, agar mendengarkan Anda, agar menyimak presentasi Anda, agar memahami maksud dan tujuan
Anda, dan agar teryakinkan sesuai tujuan presentasi Anda.

Dalam melakukan semua aktivitas di atas, media paling umum yang akan Anda gunakan adalah komunikasi verbal alias berbicara.

Muara dari semua aktivitas itu, atau hasil akhir dari semua aktivitas itu, akan sangat ditentukan oleh kualitas bicara Anda.
Sebelum sampai ke persoalan teknis seperti struktur bicara, intonasi, gaya bahasa atau bahkan pilihan kata dan kalimat, aspek mendasar dari kualitas bicara Anda adalah tingkat percaya diri Anda saat melakukannya.

Singkatnya, Anda harus menaburkan aura percaya diri saat berbicara. Karena dari situlah segala hasil akhir akan ditentukan. Jadi, titik awal Anda untuk semua aktivitas itu, adalah meraih rasa percaya diri yang lebih baik.

Berikut ini adalah kompilasi berbagai alasan untuk percaya diri, yang dikumpulkan dari para pakar manajemen, kepemimpinan, komunikasi dan motivasi.

PERCAYA DIRI BERARTI TAHAN BANTING

Jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih tahan terhadap berbagai tekanan, karena punya tempat berpijak dan cara berpikir yang kokoh dan kuat.

Jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih mampu menghadapi variasi dari situasi pribadi, sosial dan bisnis yang makin ketat dan makin keras belakangan ini.

Jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih tahan untuk berhadapan dengan orang lain yang makin hari makin kritis. Ingatlah bahwa tekanan yang makin kuat tidak hanya dialami oleh diri Anda sendiri, melainkan juga oleh setiap orang lain yang hidup bersama Anda di dunia ini.

Jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih mampu menghadapi orang lain yang makin hari makin keras dan bukan tidak mungkin makin menyebalkan.

Jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih mampu menghadapi berbagai apresiasi yang realistik dan objektif.

Pada akhirnya, jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih memiliki kontrol terhadap berbagai situasi dan keadaan yang penting untuk apapun kepentingan Anda.

PERCAYA DIRI BERARTI MAMPU MENGONTROL

Percaya diri Anda dibangun dengan berlatih untuk mengontrol berbagai hal. Dengan tingkat percaya diri yang makin baik, akan Anda akan lebih mampu mengontrol berbagai hal. Dengan percaya diri yang lebih tinggi, Anda akan mampu mengontrol berbagai aspek dari kehidupan Anda.

Dengan mampu mengontrol berbagai aspek diri pribadi Anda, Anda akan lebih jernih dalam melihat dan mengatur tujuan dan sasaran pribadi Anda. Dengan kejelasan dalam tujuan dan sasaran Anda, maka Anda akan lebih mampu dalam mengarahkan perilaku Anda menuju kepada keberhasilan Anda.

PERCAYA DIRI BERARTI TAHU KAPASITAS DIRI

Dengan percaya diri, Anda akan memahami seluk beluk dan tingkat kapasitas yang Anda miliki. Dengan mengetahui kapasitas diri, Anda akan mampu melakukan analisis SWOT untuk diri pribadi Anda.

Dengan memahami aspek SWOT diri Anda sendiri, maka Anda akan tahu persis dari mana harus memulai dan kemana akan berakhir.

PERCAYA DIRI BERARTI SUCCESS ORIENTED

Dengan percaya diri, Anda menggeser fokus diri dari jebakan ketakutan akan kegagalan dan kerugian, ke cara pandang yang optimis tentang berbagai kesempatan dan keberhasilan. Anda akan menjadi orang yang success oriented.

Dengan percaya diri, Anda tidak akan merasa cukup hanya dengan 'positive thinking', tapi lebih dari itu, Anda akan menuntut 'positive knowing'.

Dengan 'positive knowing', Anda akan menjadi orang yang ahli di bidangnya. Anda akan menjadi orang yang expert, ahli dan pakar.
Itulah jalan menuju kesuksesan Anda.

PERCAYA DIRI BERARTI PERBAIKAN KUALITAS NETWORKING

Dengan percaya diri, Anda akan meningkatkan kualitas personality Anda. Dengan kenaikan personality Anda, maka Anda juga akan menaikkan kualitas 'relationship' Anda.

Seorang pemimpin atau pengusaha atau pejabat yang memulai dari bawah, kemudian terus naik sampai ke tingkatan tertentu di bidangnya, tidak hanya berhubungan dengan orang-orang di bawahnya.
Lebih dari itu, ia juga akan meningkatkan kualitas networkingnya ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih luas.

Ia akan terlibat dengan orang-orang yang juga lebih tinggi kualitasnya, lebih tinggi keahliannya, dan lebih baik tingkat percaya dirinya. Dengan itu, percaya dirinya akan makin meningkat. Dan dengan itu semua, peluang keberhasilannya juga akan meningkat.

Dengan percaya diri, Anda akan bertemu dengan orang yang lebih menyenangkan, orang yang lebih baik kualitasnya, orang yang lebih terdidik, orang yang lebih memberi kesempatan dan peluang, orang yang lebih menarik, dan orang yang lebih nikmat bagi Anda untuk berhubungan dengan mereka.

PERCAYA DIRI BERARTI KONTROL TEMPERAMEN YANG LEBIH BAIK

Di dalam ilmu sosial, ada istilah 'hukum korespondensi' , yang mengatakan bahwa 'dunia luar' di luar diri Anda, adalah sebuah cermin sempurna dari 'dunia dalam' di dalam diri Anda.

Percaya diri Anda harus dimulai dari dalam. Dan jika Anda berhasil memperbaiki kualitas 'dunia dalam' Anda, maka 'dunia luar' akan mengikutinya.

Jika Anda sukses dengan berhasil meraih percaya diri, maka kesuksesan juga akan terjadi pada 'dunia luar' Anda. Jika Anda berhasil meraih percaya diri, maka Anda berpeluang besar untuk meraih keberhasilan dalam kehidupan diri pribadi, kehidupan sosial, kehidupan pendidikan, dunia karir dan dunia bisnis Anda.

Keberhasilan meraih percaya diri, berarti keberhasilan meraih kontrol terhadap temperamen pribadi. Itu berarti, Anda juga punya peluang besar untuk mengontrol temperamen 'dunia luar' Anda.

Ingat ini:

- Indahnya bulan ada di hati Anda;
- Pemandangan langit dan lautan luas beserta bintang gemintang, ada di mata Anda. Batasannya
pun, tergantung kualitas penglihatan Anda;
- Panasnya terik matahari dan api, ada di kulit Anda;
- Bau busuk dunia ini, adanya di hidung Anda;
- Pedasnya cabai dan panasnya merica, ada di lidah Anda;
- Dunia dan seisinya, ada di dalam diri Anda.

Jika Anda punya kontrol terhadap temperan diri, maka Anda pantas mengontrol temperamen dunia dan seisinya. Ramah atau tidaknya dunia ini pada Anda, Anda sendiri yang menentukannya.

Dan untuk mencapainya, mulailah dengan mempercayai diri Anda sendiri. Tuhan telah menciptakan Anda dengan sempurna, dan Ia menginginkan Anda mempercayai hal itu.

PERCAYA DIRI BERARTI MAMPU MENGHAMBAT UPAYA SABOTASE DIRI

Percayalah bahwa setiap hambatan, hampir bisa dipastikan datang dari dalam diri sendiri. Setiap hambatan akan men-sabotase dengan mencegah diri Anda dari mengambil tindakan.

Tindakan adalah segala aktivitas yang membuat hidup Anda menjadi lebih baik. Resep keberhasilan adalah tindakan, dan untuk bisa bertindak, Anda perlu percaya diri.

PERCAYA DIRI BERARTI HIDUP SISTEMATIS

Sistematis berarti efisien dan efektif. Dengan percaya diri, Anda akan bertindak. Dan bertindak atas dasar percaya diri, akan membuat Anda mampu mengambil keputusan dan menentukan pilihan. Dengan kemampuan itu, tindakan Anda akan tepat, akurat, efisien dan efektif.

PERCAYA DIRI BERARTI PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR

Hidup Anda adalah sekolah Anda. Cara belajar Anda mengikuti dua pola, yaitu shaping alias pembentukan dan modelling alias teladan.
Percaya diri akan membuat Anda menjadi orang yang lebih mampu dalam melakukan self development, pengembangan dan perbaikan, dan lebih mampu dalam mengambil suri tauladan serta melakukan berbagai inovasi sebagai kelanjutannya.

PERCAYA DIRI BERARTI YAKIN AKAN FUNGSI DIRI

Dengan percaya diri, Anda akan lebih yakin bahwa keseluruhan diri Anda akan berfungsi dengan baik. Dengan percaya diri Anda akan mampu mendorong diri Anda untuk total, maksimal dan optimal. Dengan semua itu, Anda akan mencapai kemandirian dan kemerdekaan.

PERCAYA DIRI BERARTI FOKUS PADA DUNIA LUAR

Tidak percaya diri disebabkan oleh kesibukan dalam mengkhawatirkan diri sendiri. Dengan percaya diri, Anda akan disibukkan oleh dunia luar. Dengan percaya diri Anda akan menjadi orang yang lebih melayani, lebih bermanfaat, dan lebih memberi nilai kepada dunia luar.

Dengan percaya diri Anda akan berorientasi keluar. Dengan percaya diri, Anda akan lebih berhasil dalam memimpin dan menjual.

PERCAYA DIRI BERARTI HIDUP YANG LEBIH NYAMAN DAN MENYENANGKAN

Dengan percaya diri Anda akan lebih menikmati diri sendiri, lebih menikmati dunia luar. Hidup Anda akan penuh dengan kegembiraan, dengan hanya sedikit kekhawatiran. Dunia Anda akan lebih nyaman dan menyenangkan. Dengan percaya diri, Anda bisa membuat 'hidup lebih hidup'.

PERCAYA DIRI BERARTI PESAN POSITIF

Dengan percaya diri, Anda akan mengkomunikasikanny a kepada dunia di luar Anda. Dengan percaya diri, Anda akan membuat orang lain menjadi percaya diri. Dengan percaya diri, Anda akan lebih meyakinkan.
Percaya diri adalah pesan. Pesan yang amat penting untuk dikomunikasikan kepada orang yang terlibat dengan Anda. Dengan percaya diri, sekali lagi Anda akan berhasil dalam memimpin dan
menjual.

PERCAYA DIRI BERARTI PELUANG UNTUK MENUMBUHKAN KHARISMA

Dengan percaya diri, Anda berpeluang besar untuk menumbuhkan tingkat maksimal dari percaya diri, yaitu kharisma. Dengan percaya diri, Anda akan menciptakan jalan untuk menjadi orang yang selalu didengar kata dan perintahnya.

DARI MANA DATANGNYA PERCAYA DIRI?

Percaya diri datang dari kemampuan berkomunikasi secara verbal, dengan berbicara.
Dengan berbicara, Anda akan berbicara pada diri sendiri dan berbicara pada orang lain.

Berbicara kepada diri sendiri akan menjalankan proses manajemen diri. Andalah orang yang paling tahu harus mengatakan apa pada diri sendiri.

"Saya bisa" atau "Saya tidak bisa".
"Saya akan berhasil" atau "Saya akan gagal".
"Saya harus melakukan ini" atau "Saya memang menginginkan ini".
"Saya yang menentukan" atau "Bukan Saya yang menentukan".
"Saya yang memilih" atau "Orang lain yang memilih".
"Terserah Saya" atau "Terserah orang lain".

Berbicara kepada orang lain akan menjalankan proses manajemen diri orang lain.

"Anda harus begini atau harus begitu".
"Saya meminta Anda melakukan ini atau itu".
"Saya ingin hasilnya begini atau begitu".
"Saya yang menentukan, bukan Anda yang menentukan".
"Saya yang memerintah Anda yang mengikuti".
"Saya yang menjual dan Anda yang membeli".
"Jika Anda ingin berhasil, ikuti saran Saya".

Jadi, mulailah segala keberhasilan Anda dengan percaya diri saat berbicara.