Sabtu, 25 Oktober 2008

Memilih Bisnis MLM yang Tepat

Apa yang Anda lakukan ketika diajak ikut menjalankan bisnis multilevel marketing (MLM)? Males, bete, atau antusias? Bila Anda termasuk jajaran orang yang bete dan males, Anda mungkin perlu buka mata dan pikiran.

Karena bisnis ini memberikan peluang bagi Anda untuk menjadi seorang pengusaha tanpa harus repot-repot merogoh kantong untuk modal usaha. Tidak perlu sampai urus kredit di bank. Bahkan bila Anda serius menjalankannya, pendapatan Anda tak kalah gedenya dengan pengusaha besar.

Untuk Anda yang tertarik mencoba bisnis MLM Financial Planner, Mike Rini Sutikno dari kantor ‘Mike Rini & Associates’ (Financial Counselling & Education) memberikan penjelasan seputar MLM lengkap dengan trik dan tipsnya memilih MLM khusus untuk Anda, pembaca RM Blitz!:

Keuntungan MLM

Menurut Mike ada berbagai keuntungan yang bisa Anda dapatkan bila berbisnis MLM. Pertama sistem bisnisnya sudah terbukti berhasil dan memiliki standar operasional yang sudah dijalankan dengan baik. ”Jadi mereka yang bergabung tinggal mengikuti kaidah yang telah ditetapkan,” katanya.

Ini sangat berbeda bila Anda mencoba bisnis sendiri. “Sebab memerlukan dana yang tidak sedikit dan Anda juga perlu membuat sistem sendiri,” jelas wanita yang juga menjabat sebagai Partner & Business Developmet di Hijrah Institute.

Selain itu MLM memiliki merek atau nama dagang yang sudah terkenal di masyarakat. “Jadi untuk mereka yang ingin membuka usaha, MLM sangat terjangkau karena selain merek sudah dikenal, modalnya sangat ekonomis, Anda juga dilatih untuk menjadi pemasar andal,” tambah Mike.

Motivasi

“Inti dari kesuksesan bisnis MLM adalah harus menjadi pemasar yang ulung, tidak hanya dalam menjual tapi juga dalam recruitment dan ini sangat tergantung pada individunya,” tekan konsultan muda ini.

Maka dari itu, Mike menyarankan untuk memantapkan motivasi dan tujuan terlebih dahulu sebelum memutusan untuk berbisnis MLM. Bukan hanya sekadar ikut-ikutan atau nggak enak hati karena diajak kakak, temen atau yang lain.

“Tujuan orang berbisnis atau berinvestasi adalah bagaimana ia bisa mengembangkan kekayaannya, mengakumulasi kekayaannya serta mendapatkan income,” kata wanita kelahiran Jakarta, 12 Maret 1974 ini.

Bagaimana agar tujuan itu tercapai? Konsultan cantik ini mengatakan, Anda harus memilih MLM yang tepat.

Support System

Dalam memilih MLM pertama-tama Anda harus melihat support system-nya. Apakah di MLM itu ada support system untuk seluruh anggotanya sehingga dengan sedemikian rupa orang bisa dilatih dan menjadi pemasar yang ulung. Yang tadinya tidak bisa jualan jadi bisa, yang tidak bisa networking jadi jago, dan yang tidak bisa berpromosi bisa menjadi promosi ulung. “Sangat penting untuk melihat pelatihan dan pendidikan yang diberikan kepada orang yang bergabung,” aku Mike.

Bagaimana melihatnya? “Lihat orang yang mengajak Anda, dia ngurusin Anda apa tidak? Selalu memotivasi Anda tidak? Bagaimana dia memperlakukan Anda, bila dia oke maka kebelakangnya pasti bagus sebab dia adalah gerbang pertamanya,” ucap jebolan AKP-LPI 1996 ini.

“Keberhasilan MLM sangat ditentukan oleh aspek individu dan keberhasilan individu sangat ditunjang oleh support system yang bagus seperti pelatihan dan pendidikan,” tekan Mike.

SDM Yang Mendukung

Ini bisa Anda lihat dari orang yang mengajak Anda, para pelatih dan pengajarnya. Seberapa panjang birokrasi yang perlu Anda lewati untuk bertemu atasan Anda. MLM yang bagus adalah yang pimpinannya bisa dihubungi kapan saja bahkan mau bertemu dan mengunjungi Anda.

Produk

Kepercayaan pada suatu produk berpengaruh besar saat Anda akan menawarkannya nanti. Makanya pilihlah produk yang tidak hanya Anda sukai tapi Anda juga memakai dan mempercayainya.

“Misalnya, Anda suka kosmetik tapi Anda memilih produk elektronik. Nggak akan nyambung, ini hanya membuat beban bagi Anda. Jadi pilihlah yang memang Anda sukai dan nyaman saat Anda menjualnya,” jelas Mike.

Komisi (Compensation Plan)

Pembagian komisi sangat penting, komisi sendiri terbagi-bagi ada dari hasil penjualan, omset group, komisi recruitment. Jadi harus jelas, apakah dibagi dalam bentuk uang, bentuk barang seperti motor, atau wisata?

“Pilihlah yang perhitungan komisinya jelas, transparan dan mudah dimengerti sehingga Anda tidak memerlukan waktu lama untuk memahaminya dan yang Anda sukai,” saran Mike.

Hati-Hati Money Game

Sistem perhitungan komisi yang berjenjang dalam MLM sering digunakan oleh praktik money game yang memirip-miripkan padahal tidak mirip. Ciri-ciri money game adalah, biaya recruitment-nya lebih tinggi dari MLM biasa, misalnya MLM hanya Rp 100-200 ribu, money game bisa dikenakan biaya 1 juta.

MLM pasti ada barang sedangkan money game bisa ada barang dan bisa tidak dan harga barangnya pun di luar batas normal. “Misalkan untuk sebuah pasta gigi harganya bisa mencapai Rp 300 ribu atau lebih dengan kualitas yang tak jauh berbeda dari produk sejenis,” terang Mike.

Selain itu Anda mendapatkan keuntungan dari uang recruitment, MLM tidak pernah membagi uang recruitment. Anda harus hati-hati agar tidak terjebak dalam praktik money game karena di Indonesia tidak ada hukum untuk melindungi mereka yang dirugikan.

Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI)

Lihat apakah perusahaan MLM itu masuk dalam anggota Asosiasi Penjualan langsung Indonesia (APLI). Bila masuk maka Anda aman tergabung dengannya karena yang masuk APLI sudah memiliki standar baku yang harus dimiliki setiap perusahaan MLM. Kenapa ini diletakkan di belakang?

“Agar Anda berpikir lebih sistematis sebab memilih bisnis MLM itu ibaratnya memilih apel dan apel semuanya sama tapi mana yang cocok dan bisa membuat tujuan Anda tercapai. Untuk mendapatkan itu bisa dilihat dari tips-tips sebelumnya,” tungkas Mike. (Jo/Mega)


Artikel ini di ambil di blog asnawi,ST

Tidak ada komentar: